Laman

Senin, 22 Desember 2014

1 dari 7 Ibu Hamil Terancam Meninggal Akibat dari Ebola dan Peran Perawat





Kenyataan bahwa angka kematian ibu melahirkan meningkat di negara Afrika Barat terlanda wabah Ebola, dengan satu dari tujuh di antaranya terancam meninggal, karena ketakutan tertular virus lewat cairan tubuh membuat warga enggan menolong.
 
Dana Kependudukan PBB memperkirakan sekitar 800 ribu perempuan di Sierra Leone, Guinea dan Liberia akan melahirkan dalam masa 12 bulan ke depan.

Dari jumlah tersebut, 120 ribu di antaranya menghadapi komplikasi yang mengancam nyawa jika mereka tidak mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan dan puluhan ribu diantaranya terancam meninggal, demikian dilaporkan kelompok DEC yang terdiri atas 13 badan amal Inggris, termasuk Save The Children dan ActionAid.

Kepala AuctionAid di Liberia Korto Williams mengatakan banyak perempuan yang dibiarkan melahirkan sendiri karena stigma dan pengabaian, akibat warga sekitar yang takut tertular Ebola memilih menjauh.

Terlalu banyak perempuan yang tewas karena kurangnya layanan kesehatan, katanya, dan menambahkan adanya cuplikan video di internet yang menggambarkan para perempuan melahirkan di jalanan di Monrovia tanpa seorangpun menolong.

Ia mengatakan "prediksi mengerikan" bahwa satu dari tujuh ibu melahirkan berisiko meninggal merupakan "skenario terburuk", namun ia menambahkan, "Kita harus melakukan lebih banyak lagi... untuk membuat hal ini tidak menjadi kenyataan. Kita harus memastikan bahwa perempuan hamil mendapat rawatan yang sangat mereka butuhkan atau kita akan melihat angka kematian melahirkan melonjak".

Epidemi Ebola terburuk yang muncul di Guinea pada Maret ini telah menginfeksi lebih dari 13 ribu orang dan menewaskan hampir 5 ribu orang di tiga negara paling parah terkena, demikian data Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Seorang wanita hamil di Afrika yang yang terkontraksi virus Ebola kemungkinan dapat mengalami keguguran tanpa diduga, seperti perdarahan yang berhubungan pada kehamilan, atau kematian bayinya yang baru lahir.

Sedangan, walaupun risiko merawat wanita hamil dengan Ebola di Amerika Serikat mungkin jarang, Asosiasi Kesehatan Perempuan, Kebidanan dan Perawat Neonatal (AWHONN) telah menerbitkan singkat praktik yang Journal Obstetri, Ginekologi, & Perawatan Neonatal untuk membimbing perawatan untuk ibu hamil dan bayi baru lahir.

"Perawat memainkan peran penting dalam merawat pasien dengan Ebola," kata Dr Debra Bingham, yang merupakan Wakil Presiden di AWHONN. "AWHONN itu praktik singkat akan membantu perawat mengidentifikasi wanita dengan gejala penyakit infeksi untuk meminimalkan resiko penyebaran infeksi Ebola di kalangan perempuan dan bayi yang baru lahir."




From original media release: Medical News Today, health.liputan6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar